Menurut
saya Impulse buying adalah cara mengubah daya tarik orang yang awalnya tidak
berniat membeli menjadi membeli, hal ini penting dalam ,meningkatkan penjualan
secara online maupun offline. Dari sekian strategi untuk memacu impulse buying.
ada 4 hal yang perlu diperhatikan di awal pada
impulse buying :
Pertama, detilkan
dan deskripsikan. Salah satu taktik dalam selling bahwa untuk bisa menjual
sebuah barang maka harus mendekati aspek psikologisnya. Karena ini sesuai
cara berpikir seseorang bahwa ketika seseorang memutuskan sesuatu termasuk
memutuskan pembelian, salah satunya aspek psikologis, bukan hanya cara berpikir
dan logika saja. Sebagai contoh, banyak sekali toko online yang hanya
memampangkan gambar produk, sama sekali tidak ada diskripsi. Bagaimana konsumen
akan tahu produk itu jika itu produk baru impor dari negara yang jauh sana?
Minimal pembeli tahu bahwa produk itulah yang akan dibeli, berdasar dari
spesifikasi yang ada. Karena calon pembeli bukan penebak jitu/peramal jitu
hanya melihat gambar secara online maka diketahui semua dibalik produk.
kedua adalah
prediksi harapan sebenarnya dari produk yang Anda jual. Hal ini sangat penting
untuk menunjukkan segi positif dari konsumen. Misalnya ketika Anda menjual
kaos. Anda tidak menjual kelebihan dari sisi bahan kaos saja, tetapi juga
benefit dari kaos tersebut. Tentu memang benefit ini baru akan muncul setelah
produk diterima atau dipakai. Namun jangan lupa bahwa sebelumnya ada “layanan”
yang mungkin menjadi prioritas dalam keputusan membeli, misal jaminan barang
original, 4 hari sampai, dll.
ketiga adalah
permudahlah cara membayar seinovatif mungkin. Semakin modern media dan
teknologi, maka harapan terhadap kemudahan yang lain juga harus Anda
cukupi, salah satunya dengan mempermudah dari sisi pembayaran. Adanya internet
banking, paypal, dan lain sebagainya cukup membantu. Namun perlu diingat bahwa
itu baru dari sisi pelanggan ke kita sebagai penjual juga harus memiliki
alat pantau pembayaran seinovatif mungkinn. Misal menggunakan SMS Banking,
Email reminder/notification, internet banking, dan sebagainya sehingga calon
pembeli jangan dibiarkan menunggu terlalu lama. Semua ini untuk mencegah
kecurigaan konsumen Anda. Karena pada dasarnya di media online banyak penipuan,
sehingga kewaspadaan menjadi alas an mereka untuk memutuskan membeli juga.
keempat adalah
adanya sebuah halaman tentang jaminan. Buatlah satu halaman yang berisi
informasi jaminan, garansi, dan kualitas pengiriman. Strategi kelima adalah
buat testimony per produk. Selama ini mungkin sudah membuat testimony pembelian
dari banyak pelanggan, namun itu mungkin baru terhadap pelayanan yang
berkualitas. Sehingga perlu dipertajam berkenaan testimoni yang fokus testimony
per produk, jadi bukan lagi testimoni terhadap transaksi umum saja. Dalam
konsep psikologis, untuk merubah pikiran orang lain (konsumen) maka salah
satunya mereka harus tahu diskripsi produk yang Anda tawarkan ini atau
mereka tahu apa yang Anda pikirkan atau, jangan anggap semua konsumen sudah
tahu otomatis hanya dari sebuah foto produk di media online.
Impulse buying bisa
disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini:
1. Display
/ tampilan/ merchandising/ signage
konsumen membayar
belanjaannya di kasir, lalu di dekat-dekat kasir ada misalkan permen, cokelat,
buku dengan harga yang terjangkau
2. Latah
atau ikut-ikutan
si konsumen beranggapan
produk tersebut dapat mempercantik penampilannya. Atau bisa juga saat ada
kerumunan orang-orang yang memperebutkan suatu produk tertentu, karena mungkin
sedang ditawarkan dengan harga yang lebih murah, padahal si konsumen itu tidak
membutuhkan produk tersebut, atau bahkan mungkin sebenarnya stock produk
tersebut masih banyak di rumahnya.
3. Rayuan Sales
Promotion Girl
Sebenarnya konsumen tidak
mau membeli, tapi karena “dirayu” oleh sales promotionnya, bisa saja jadi
tergoda untuk melakukan pembelian, atau bisa juga karena kasian dan merasa
tidak enak untuk menolak sales promotion tersebut.
Jenis impulse
buying:
- Reminder impulse buying , yakni terjadi pada saat konsumen di toko, melihat produk dan kemudian membuatnya mengingat sesuatu akan produk tersebut. Bisa jadi dia ingat iklannya atau rekomendasi orang lain.
- Pure impulse buying , terjadi ketika si konsumen benar-benar tidak merencanakanapa pun untuk membeli.
- Suggested impulse buying, dimana si pembelanja diperkenalkan produk tersebutmelalui in-store promotion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar