RSS

Selasa, 23 Oktober 2012

IMPULSE BUYING

Menurut saya Impulse buying adalah cara mengubah daya tarik orang yang awalnya tidak berniat membeli menjadi membeli, hal ini penting dalam ,meningkatkan penjualan secara online maupun offline. Dari sekian strategi untuk memacu impulse buying.

 
 
ada 4 hal yang perlu diperhatikan di awal pada impulse buying :

Pertama, detilkan dan deskripsikan. Salah satu taktik dalam selling bahwa untuk bisa menjual sebuah barang maka harus mendekati aspek psikologisnya. Karena ini sesuai cara berpikir seseorang bahwa ketika seseorang memutuskan sesuatu termasuk memutuskan pembelian, salah satunya aspek psikologis, bukan hanya cara berpikir dan logika saja. Sebagai contoh, banyak sekali toko online yang hanya memampangkan gambar produk, sama sekali tidak ada diskripsi. Bagaimana konsumen akan tahu produk itu jika itu produk baru impor dari negara yang jauh sana? Minimal pembeli tahu bahwa produk itulah yang akan dibeli, berdasar dari spesifikasi yang ada. Karena calon pembeli bukan penebak jitu/peramal jitu hanya melihat gambar secara online maka diketahui semua dibalik produk.
kedua adalah prediksi harapan sebenarnya dari produk yang Anda jual. Hal ini sangat penting untuk menunjukkan segi positif dari konsumen. Misalnya ketika Anda menjual kaos. Anda tidak menjual kelebihan dari sisi bahan kaos saja, tetapi juga benefit dari kaos tersebut. Tentu memang benefit ini baru akan muncul setelah produk diterima atau dipakai. Namun jangan lupa bahwa sebelumnya ada “layanan” yang mungkin menjadi prioritas dalam keputusan membeli, misal jaminan barang original, 4 hari sampai, dll.
ketiga adalah permudahlah cara membayar seinovatif mungkin. Semakin modern media dan teknologi, maka harapan terhadap kemudahan yang lain juga  harus Anda cukupi, salah satunya dengan mempermudah dari sisi pembayaran. Adanya internet banking, paypal, dan lain sebagainya cukup membantu. Namun perlu diingat bahwa itu baru dari sisi pelanggan ke kita sebagai penjual juga  harus memiliki alat pantau pembayaran seinovatif mungkinn. Misal menggunakan SMS Banking, Email reminder/notification, internet banking, dan sebagainya sehingga calon pembeli jangan dibiarkan menunggu terlalu lama. Semua ini untuk mencegah kecurigaan konsumen Anda. Karena pada dasarnya di media online banyak penipuan, sehingga kewaspadaan menjadi alas an mereka untuk memutuskan membeli juga.
keempat adalah adanya sebuah halaman tentang jaminan. Buatlah satu halaman yang berisi informasi jaminan, garansi, dan kualitas pengiriman. Strategi kelima adalah buat testimony per produk. Selama ini mungkin sudah membuat testimony pembelian dari banyak pelanggan, namun itu mungkin baru terhadap pelayanan yang berkualitas. Sehingga perlu dipertajam berkenaan testimoni yang fokus testimony per produk, jadi bukan  lagi testimoni terhadap transaksi umum saja. Dalam konsep psikologis, untuk merubah pikiran orang lain (konsumen) maka salah satunya mereka harus tahu diskripsi produk yang Anda  tawarkan ini atau mereka tahu apa yang Anda pikirkan atau, jangan anggap semua konsumen sudah tahu otomatis hanya dari sebuah foto produk di media online.


 
Impulse buying bisa disebabkan oleh beberapa faktor dibawah ini:

1.      Display / tampilan/ merchandising/ signage
konsumen membayar belanjaannya di kasir, lalu di dekat-dekat kasir ada misalkan permen, cokelat, buku dengan harga yang terjangkau

2.      Latah atau ikut-ikutan
si konsumen beranggapan produk tersebut dapat mempercantik penampilannya. Atau bisa juga saat ada kerumunan orang-orang yang memperebutkan suatu produk tertentu, karena mungkin sedang ditawarkan dengan harga yang lebih murah, padahal si konsumen itu tidak membutuhkan produk tersebut, atau bahkan mungkin sebenarnya stock produk tersebut masih banyak di rumahnya.

3.      Rayuan Sales Promotion Girl
Sebenarnya konsumen tidak mau membeli, tapi karena “dirayu” oleh sales promotionnya, bisa saja jadi tergoda untuk melakukan pembelian, atau bisa juga karena kasian dan merasa tidak enak untuk menolak sales promotion tersebut.

Jenis impulse buying:

  1. Reminder impulse buying , yakni terjadi pada saat konsumen di toko, melihat   produk dan kemudian membuatnya mengingat sesuatu akan produk tersebut. Bisa jadi dia ingat iklannya atau rekomendasi orang lain.
  2. Pure impulse buying , terjadi ketika si konsumen benar-benar tidak merencanakanapa pun untuk membeli.
  3. Suggested impulse buying, dimana si pembelanja diperkenalkan produk tersebutmelalui in-store promotion.